Sejak pandemi Covid19 mewabah didunia ini, sangat banyak ilmuwan dan para ahli berbagai bidang yang mencoba mencari jalan keluar mengatasi pandemic ini. Dunia pengobatan muncul dengan berbagai jenis obat baru yang digunakan untuk mengobat penderita Covid-19. Berbagai alat uji seperti swab test kit, baik yang melalui hidung maupun yang menggunakan air liur, bahkan Universitas Gadjah Mada menghasilkan alat deteksi G-Nose untuk uji covid-19. Semua membuktikan bahwa mengatasi pandemi ini harus dilakukan di berbagai lini.
Dunia industri juga mengeluarkan berbagai alat untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 ini dengan berbagai produk. Muncul kembali Air Purifier (Air filter) untuk menyedot dan menyaring bakteri maupun virus yang berterbangan disekeliling kita. Juga muncul Ionizer, yang mengeluarkan ion-ion negative untuk membersihkan udara di sekeliling kita.
Pada tahun 2020, Maxell (anak perusahaan Hitachi – Japan), bekerja sama dengan beberapa Universitas dan laboratorium di Jepang melakukan penelitian dan uji coba penggunaan ozon(O3) untuk memerangi bakteri dan virus (termasuk Covid19). Penelitian dan pengujian dilakukan antara lain di :
-
Nara Medical University – Japan (http://www.naramed-u.ac.jp)
-
Fujita Health University – Japan (https:/www/fujita-hu.ac.jp)
-
Japan Food Research Lab – No test report : 20010243001-0101
-
Japan Kitasato Research Center for Environmental Science (report : Kitaseihatsu2019_0466)
-
Shokunkanken Inc. lab. – Japan
Salah satu kesimpulan dari penelitian dan uji yang dilakukan menyatakan bahwa ozon adalah desinfektan alami yang efektif digunakan untuk memerangi virus covid19. Salah satu hasil uji coba menyatakan bahwa dalam 1 jam mematikan 99% bakteri dalam ruang tertutup dan dalam 2 jam menonaktifkan 99% virus (termasuk corona) serta dalam 4 jam menghilangkan bau-bauan yang tidak sedap.
Sementara itu, WHO (World Health Organization) menetapkan batas standard kadar ozon 0,06 ppm adalah aman bagi manusia.
Pemakaian Ozon (O3) sebagai desinfektan ini lebih aman dibanding pemakaian larutan kimia yang meninggalkan residu dipermukaan dan bisa berakibat negatip bagi manusia. Sedangkan ozon (O3) dalam waktu tertentu akan terurai kembali menjadi oxygen, sehingga tidak meninggalkan residu apapun. (bisa membaca tulisan Prof.Dr. Fredy Kurniawan di web Institut Teknologi Surabaya,
Awal tahun 2021, Maxell mengeluarkan produk baru yaitu OZONEO AERO yang salah satunya juga bertujuan memerangi penyebaran bakteri maupun virus (termasuk Covid19). Alat ini menghasilkan ozon dengan kadar 0,05ppm yang aman bagi manusia (standard WHO). Alat ini mengcover ruangan (indoor) seluas 31m2 dan dalam 1 jam mematikan 99% bakteri dan menonaktifkan 99% virus (termasuk Covid19). Alat ini bisa dipakai di ruang kelas, ruang kerja dikantor-kantor, ruang rapat, juga dirumah tinggal baik di ruang keluarga maupun ruang tidur. Ini memberi tambahan rasa aman.
Berbeda dengan alat yang lain, OZONEO AERO ini mengeluarkan ozon yang berbentuk gas, yang “menyerang” bakteri dan virus dengan menyelinap ke berbagai sudut ruangan. Ini tentu berbeda dengan cairan yang hanya disemprotkan di permukaan yang terjangkau saja, sedangkan gas bisa masuk ketempat yang tersembunyi sekalipun.
OZONEO AERO ini saat ini menjadi popular di Jepang karena harganya sangat terjangkau dan mudah pemakaiannya, dilengkapi timer yang mematikan alat sesuai dengan luasan ruangannya. Apalagi biaya pengoperasiannya hanya listrik 4,5 Watt saja, dan digaransi selama satu tahun. Bentuk yang manis, dengan ukuran sekitar 25 cm x 25 cm x 8 cm berwarna broken white, cantik dipasang dimanapun, baik ruang kerja, ruang praktek, sekolah, ruang rapat, ruang keluarga, bahkan ruang tidur sekalipun.
Kini OZONEO AERO juga hadir di Indonesia dapat diperoleh diberbagai outlet dan juga di market place seperti :
Tokopedia, Blibli, Shopee, Lazada, JD.iD, Webstore
Dipasaran dapat diperoleh dengan harga sekitar Rp. 4 juta rupiah.
Dapatkan produk ini di Toko-toko terdekat di Kota Anda.